Sabtu, 22 Maret 2014

SINGLE PARENT



A. Pengertian
Single parent adalah keluarga yang mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah.Konsep keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensional bahwa kelurga terdiri dari ayah , ibu, dan anak-anak kandung. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiriatas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dalam suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( depkes RI 1991 )
Fungsi Keluarga menurut WHO :
• Fungsi biologis
• Fungsi psikologis
• Fungsi sosial budaya
• Fungsi sosial ekonomi
• Fungsi pendidikan
B. Sebab-Sebab Terjadinya Single Parent
1. Pada keluarga Sah
a. Perceraian.
Adanya ketidakharmonisan dalam kelurga yang disebabkan adanya perbedaan persepsi atau perselisihan yang tidak mungkin ada jalan keluar, masalahekonomi / pekerjaan, salah satu pasangan selingkuh, kematangan emosional yangkurang, perbedaan agama, aktifitas suami istri yang tinggi di luar rumah sehingga kurang komunikasi, problem seksual dapat merupakan faktor timbulnya perceraian.
b. Orang Tua Meninggal.
Takdir hidup dan mati manusia di tangan Tuhan. Manusiahanya bisa berdoa dan berupaya. Adapun sebab kematian ada berbagai macam. Antaralain karena kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, musibah bencana alam, kecelakaankerja, keracunan, penyakit dan lain-lain.
c. Orang Tua Masuk Penjara.
Sebab masuk penjara antara lain karena melakukan tindak kriminal seperti perampokan, pembunuhan, pencurian, pengedar narkoba atau tindak perdata seperti hutang, jual beli, atau karena tindak pidana korupsi sehingga sekian lama tindak berkumpul dengan keluarga.
d. Study ke Pulau lain atau ke Negara Lain.
Tuntutan profesi orang tua untuk melanjutkan study sebagai peserta tugas belajar mengakibatkan harus berpisah dengan keluarga untuk sementara waktu, atau bisa terjadi seorang anak yang meneruskan pendidikan di pulau lain atau luar negeri dan hanya bersama ibu saja sehingga menyebabkan anak untuk sekian lama tidak didampingi oleh ayahnya yang harus tetap kerja di negara atau pulau atau kota kelahiran.
e. Kerja di Luar Daerah atau Luar Negeri.
Cita-cita untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik lagi menyebabkan salah satu orang tua meninggalkan daerah, terkadang ke luar negeri.
2. Pada Keluarga Tidak Sah
Dapat terjadi pada kasus kehamilan di luar nikah, pria yang menghamili tidak bertanggung jawab. Rayuan manis saat pacaran menyebabkan perempuan terbuai dan terpedaya pada sang pacar. Setelah hamil, tidak dikawini, dan ditinggal pergi sehingga perempuan membesarkan anaknya sendirian. Kasus yang lain pada perempuan korbanperkosaan yang akhirnya menerima kehamilannya ataupun perempuan WTS yang mempunyai anak menyebabkan anak tidak pernah mengenal dan mendapatkan kasih ayah.
C. Dampak Single Parent
1. Dampak Negatif
a. Perubahan Perilaku Anak.
Bagi seorang anak yang tidak siap ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan perubahan tingkah laku. Menjadi pemarah, barkatakasar, suka melamun, agresif, suka memukul, menendang, menyakiti temanya. Anakjuga tidak berkesempatan untuk belajar perilaku yang baik sebagaimana perilakukeluagra yang harmonis. Dampak yang paling berbahaya bila anak mencari pelarian diluar rumah, seperti menjadi anak jalanan, terpengaruh penggunaan narkoba untukmelenyapkan segala kegelisahan dalam hatinya, terutama anak yang kurang kasih sayang, kurang perhatian orang tua.
b. Perenpuan Merasa Terkucil.
Terlebih lagi pada perempuan yang sebagai janda atau yang tidak dinikahi, di masyarakat terkadang mendapatkan cemooh dan ejekan.
c. Psikologi Anak Terganggu.
Anak sering mendapat ejekan dari teman sepermainan sehingga anak menjadi murung, sedih. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang percaya diri dan kurang kreatif.
2. Dampak Positif
a. Anak terhindar dari komunikasi yang kontradiktif dari orang tua, tidak akan terjadi
komunikasi yang berlawanan dari orang tua, misalnya ibunya mengijinkan tetapi
ayahnya melarangnya, Nilai yang diajarkan ole ibu atau ayah diteriam penuh karena
tidak terjadi pertentangan.
b. Ibu berperan penuh dalam pengambilan keputusan dan tegar.
c. Anak lebih mandiri dan berkepribadian kuat, karena terbiasa tidak selalu hal
didampingi, terbiasa menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.
3. Dampak Single Parent bagi Perkembangan Anak
1. Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik sehingga anak kurang dapat
berinteraksi dengan lingkungan, menjadi minder dan menarik diri.
2. Pada anak single parent dengan ekonomi rendah, biasanya nutrisi tidak seimbang
sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu.
3. Single parent kurang dapat menanamkan adat istiadat dan murung dalam keluarga,
sehingga anak kurang dapat bersopan santun dan tidak meneruskan budaya keluarga,
serta mengakibatkan kenakalan karena adanya ketidakselarasan dalam keluarga.
4. Dibidang pendidikan, single parent sibuk untuk mencari nafkah sehingga pendidikan
anak kurang sempurna dan tidak optimal.
5. Dasar pendidikan agama pada anak single parent biasanya kurang sehingga anak jauh
dari nilai agama.
6. Single parent kurang bisa melindungi anaknya dari gangguan orang lain, dan bila
Dalam jangka waktu lama, maka akan menimbulkan kecemasan pada anak atau
Gangguan psikologis yang sangat berpengaruh pada perkembangan anak.
4. Dampak Single Parent Terhadap Ibu
1. Beban ekonomi
2. Fungsi seksual dan reproduksi
3. Hubungan dalam interaksi sosial
D. Ciri Keluarga Single Parent yang Berhasil
1. Menerima tantangan yang ada selaku single parent dan berusaha melakukan dengan
sebaik-baiknya.
2. Pengasuhan anak merupakan prioritas utama.
3. Disiplin diterapkan secara konsisten dan demokratis, orang tua tidak kaku dan tidak
longgar.
4. Menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan pengungkapan perasaan.
5. Mengakui kebutuhan untuk melindungi anak-anaknya.
6. Membangun dan memelihara tradisi dan ritual dalam keluarga.
7. Percaya diri selaku orang tua dan independent.
8. Berwawasan luas dan beretika positif.
9. Mampu mengelola waktu dan kegiatan keluarga.

G. Penanganan Single Parent
1. Memberikan Kegiatan Yang Positif.
Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung anak untuk lebih bisa mengaktualisasikan diri secara positif antara lain dengan penyaluran hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang positif.
2. Memberi Peluang Anak Belajar Berperilaku Baik .
Bertandang pada keluarga lain yang harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orang tua yang tidak diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
3. Dukungan Komunitas.
Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bernasib sama sehingga tidak merasa sendirian.
H. Upaya Pencegahan Single Parent dan Pencegahan Dampak Negatif Single Parent
1. Pencegahan terjadinya kehamilan di luar nikah.
2. Pencegahan perceraian dengan mempersiapkan perkawinan dengan baik dalam segi
psikologis , keuangan, spiritual.
3. Menjaga komunikasi dengan berbagai sarana teknologi informasi.
4. Menciptakan kebersamaan antar anggota keluarga.
5. Peningkatan spiritual dalam keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar