Selasa, 08 November 2011

DESA TEJA

                                              



        Di Majalengka terdapat sebuah desa yaiyu Desa Teja. Desa Teja adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan Rajagaluh. Di desa ini lah saya dilahirkan dan sampai sekarang saya masih tinggal disini.

       Dan di Desa Teja baru ada pemilihan kepala desa. yang dipilih oleh masyarakat adalah Wiwi Widiawati, yang lahir pada 13 Okteber 1983. ibu Wiwi  ini termasuk golongan pemimpin muda usi dan tipe pemimpin terbuka yang memberikan ruang bagi masyarakatnya untuk mengkritik, pengaduan, atau memberi saran tentang persoalan-persoalan aktual kemasyarakatan yang terkait dengan kewenangannya selaku kepala desa yang baru.

      Ibu Wiwi menerima kritik, saran, maupun masukan dari warga masyrakat Tejanya sendiri. Gaya kepemimpinan Ibu Wiwi selaku kepala desa Teja yang baru hingga kini terasa.egaliter, terbuka, komunikatif dan membumi. Diperkirakan nanti Wiwi Widiawati adalah sosok pembaru dalam kancah kepemimpinan pucuk pemerintahan desa Teja sebagai Srikandi Majalengka. Sosok yang plularis bergaul dengan siapa saja.

      Desa Teja adalah Semarak bibit tanaman buah, menyingkirkan padi sebagai tanaman utama di ladang-ladang petani. Tapi, belum lagi rasa kagum tentang ijo royo-royo Majalengka.

                                                    
        Di Desa Teja terdapat suatu objek wisata yaitu Curug Tonjong. Objek ini berada di Desa Teja kecamatan Rajagaluh, yang dikelola oleh pihak Desa/Kompepar dan TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai). Jarak dari Kota Majalengka +20 km disebelah Timur dengan luas objek ini yaitu +0,5 Ha.

       Curug Tonjong menawarkan keindahan alam yang asri dan alami berupa aliran sungai dengan air terjun yang cukup deras walaupun tidak terlalu tinggi ditambah dengan batu-batuan besar yang terdapat disepanjang aliran sungai.
     
        Keunikan dari lokasi wisata ini adalah jembatan bambu yang sengaja dibuat sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan lokasi ini ketika melewatinya sampai ke puncak curug serta pada nilai alamiah, sejuknya udara, dan beningnya air sungai yang mengalir. Dimana dipuncaknya terdapat pelataran sebagai tempat beristirahat. Sehingga pada tahun 2005 objek tersebut banyak diminati oleh pengunjung, hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung sebanyak 5.000 orang pada tahun 2005.